16 Dec
Analisis Hukum Tajwid Pada Surat Al-Qariah

Assalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Sudah beberapa bulan kami tidak memposting di blog kesayangan ini. Kami mohon maaf kepada teman-teman pembaca. Hal itu bukan berarti karena kami sudah berhenti untuk menulis. Tidak. Insya Allah kami akan selalu menulis yang bermanfaat di blog ini.

Kali kami akan menuliskan tentang bahasan hukum tajwid Surat Al-Qariah. Ini adalah salah satu surat di dalam Al-Quran. Al-Qariah merupakan surat yang ke 101. Arti dari Al-Qariah sendiri adalah hari kiamat. Sebelum kita membaca surat tersebut maka perlu sekali untuk mengetahui analisis hukum-hukum bacaan yang ada di dalamnya.


Mungkin ada yang bertanya-tanya. Mengapa harus mengetahui analisis hukum tajwidnya? Ya jawabannya karena ini adalah pintu untuk kita bisa membaca ayat-ayat Al-Quran dengan baik atau tartil. Dari Kita belajar mengenai tajwid atau hukum bacaan dari Surat Al-Qariah maka kita akan menjadi pandai terkait berbagai hukum bacaan di ayat-ayat dalam surat tersebut.


Otomatis nantinya kita bisa membaca ayat dengan lebih baik. Dalam surat Al-Qariah jumlah ayatnya ada sebelas. Kita nantinya bisa membaca semua ayat dengan tartil. Baiklah teman-teman, mari langsung kita melihat penjelasannya berikut ini.


1. اَلْقَا hukumnya Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. الْقَارِ hukumnya Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

3. الْقَارِعَةُ ۚ hukumnya Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

4. وَمَاۤ اَدْرٰىكَ hukumnya  Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

5. اَدْرٰىكَ hukumnya Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

6. اَدْرٰىكَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

7.  مَا الْقَارِعَةُ hukumnyaDisebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

8. يَوْمَ hukumnya Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

9.  النَّاسُ hukumnya Ada tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

10. كَالْفَرَاشِ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

11. الْمَبْثُوْثِۙ hukumnya Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.

12. الْمَبْثُوْثِۙ hukumnya Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

13. وَتَكُوْنُ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

14.  الْجِبَالُ  hukumnya Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf jim. Dibaca secara jelas.

15. كَالْعِهْنِ hukumnya Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas.

16. الْمَنْفُوْشِ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa'. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa'.

17. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

18. فَاَمَّا hukumnya Terdapat dua hukum di sini, pertama ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

19. مَنْ ثَقُلَتْ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf tsa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf tsa.

20. مَوَازِيْنُهٗۙ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

21. عِيْشَةٍ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf 'ain berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

22. عِيْشَةٍ رَّا hukumnya Idgham bilaghunnah karena huruf ta' berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ra tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.

23. رَّاضِيَةٍ hukumnya Disebut ta' marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

24. وَاَمَّا hukumnya Terdapat dua hukum di sini, pertama ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

25. مَنْ خَفَّتْ  hukumnya Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf  kha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

26. مَوَازِيْنُهٗۙ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

27. فَاُمُّهٗ  hukumnya Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

28. هَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

29. وَمَاۤ اَدْرٰ hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

30. وَمَاۤ اَدْرٰ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

31. مَا  hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

32. نَارٌ حَا hukumnya Idzhar sebab huruf ra berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ha'. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
Semoga ini memberi banyak manfaat untuk teman-teman pembaca semuanya.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING