Assalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Sore ini hujannya cukup deras. Berlangsung lebih kurang dua jam. Alhamdulillah tidak terjadi apa yang tidak diinginkan seperti banjir misalnya. Teman-teman tentu sangat merindukan hujan yang berkah seperti ini. Hadirnya menjadikan tanah-tanah pertanian menjadi subur kembali. Pepohonan menjadi hijau setelah sekian lama musim kemarau.
Sewaktu hujan memang kita akan lebih memilih untuk di rumah saja. Kita bisa mengisi dengan aneka aktivitas yang menyenangkan sekaligus memberikan kenangan positif. Bermanfaat bagi sekarang dan yang akan datang. Belajar tentang membaca Al-Quran adalah pilihan diantara berbagai alternatif lainnya yang rasanya paling pas untuk dilakukan pada waktu di rumah.
Materi yang perlu kita pelajari pada kesempatan ini salah satunya adalah analisis hukum tajwid Surat Ali Imran Ayat 159. Diantara banyak surat dan ayat, kita pilih dulu. Suatu ketika kita bisa menganalisis ayat-ayat Al-Quran selainnya. Fokus pada satu ayat dulu sampai bisa membacanya dengan lancar dan benar.
Teman-teman, langkah selanjutnya untuk mempelajari analisis hukum tajwid dari ayat tersebut adalah langsung kita menyimak bacaannya. Kemudian kita simak pula penjelasan lebih lanjut dari tiap penggalan ayat yang diulas.
- فَبِمَا hukumnya mad asli atau mad thabi'i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah maupun tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.- رَحْمَةٍمِّنَ hukumnya idgham bighunnah alasannya huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim yang bertasydid. Dibaca secara masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.- فَظًّا غَلِيْظَ hukumnya idzhar sebab huruf zha berharakat fathah tanwin bertemu huruf 'ain. Untuk pembacaanya dengan dibaca secara jelas tidak berdengung sama sekali.- لَا نْفَضُّوْا hukumnya ikhfa karena huruf nun berharakat dhamah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.- عَنْهُمْ hukumnya idzhar sebab nun sukun bertemu huruf ha. Untuk pembacaanya dengan dibaca secara jelas tidak berdengung sama sekali.- ا وِرْهُمْ فِى hukumnya idzhar syafawi dikarenakan huruf mim sukun bertemu huruf fa. Membacanya dengan jelas tidak berdengung sama sekali.- عَزَ مْتَ hukumnya idzhar syafawi dikarenakan huruf mim sukun bertemu huruf ta. Membacanya dengan jelas tidak berdengung sama sekali.- اِنَّ hukumnya gunnah sebab nun berharakat fathah dan bertasydid. Pembacaanya dengan didengungkan dan ditahan selama tiga harakat.- اللهَ hukumnya tafkhim, ini dikarenakan lafadz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun yang berharakat fathah. Tentang cara membacanya secara tebal.- الْمُتَوَ hukumnya alif lam qamariyah. Sebab huruf alif lam bertemu huruf qamariyah yakni huruf mim. Pembacaanya secara jelas.- كِّلِيْنَ hukumnya mad arid lissukun disebabkan huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Lantas, untuk cara membacanya dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Itulah hasil analisis hukum tajwid pada Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 159. Selanjutnya, kita bisa terapkan di dalam bacaan Al-Quran. Mudah-mudahan tulisan ini memberi manfaat kepada para pembaca. Sukses untuk semuanya.