Menghadiri pengajian atau pun majelis taklim amatlah membahagiakan hati. Seharian atau selama sepekan kita berkutat dalam urusan dunia yang begitu menyibukkan. Di sana atau dalam menyelesaikan urusan keduniaan itu ada rasa marah, jengkel, kecewa, senang, susah, gusar, gelisah, puas, dan lainnya. Semuanya seakan menjadi satu. Kondisi hati pun tentu mengalami kebutuhan akan nutrisi yang cukup. Agar hati yang gersang menjadi subur kembali.
Mendatangi acara pengajian menjadi hal yag perlu untuk dilakukan. Setiap orang mesti melakukannya supaya hatinya menjadi tenang dan sejuk kembali. Memang mendatangi pengajian itu sama artinya kita diajak untuk mengingat Allah subhanahu wa ta'ala. Padahal, Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman di dalam Al-Quran Surat Ar-Rad ayat 28 yang artinya" (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Sangat beruntunglah mereka yang sering mengingat Allah subhanahu wa ta'ala. Sebab dengan begitu hatinya akan menjadi tenang dan tentram. Tentu saja kalau merasakan hal itu di dalam dirinya maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kebahagiaan di dunia ini. Rajin untuk mendatangi pengajian akhirnya menjadi salah satu kegiatan yang mesti rutin untuk dikerjakan. Dari sinilah nanti muncul kebahagiaan di dalam dada kita.
Kala kita sudah duduk di pengajian. Biasa kita mendengar sebuah ceramah atau tausyiah yang cukup mengena ke dalam hati. Sang ustadz atau kiyai yang memberikan isian ceramah diperhatikan dengan seksama. Tiap kata yang terucap dari lisan mereka penuh dengan makna kebaikan. Apalagi, ada ayat-ayat Al-Quran yang mereka bacakan dalam ceramah itu. Menambah nutrisi bagi hati dan jiwa kita yang mendengarkannya.
Di samping ayat Al-Quran, biasa para penceramah pengajian itu menyampaikan hadits-hadits dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. Isi dari hadits tersebut juga amatlah penting untuk menjadi pedoman dalam kehidupan kita sebagai manusia. Untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa maka sudah selayaknya untuk memperbanyak mendengar hadits-hadits tersebut.
Setiap pengajian selalu diawali dengan doa. Pada setiap pengajian pun akan berakhir. Selalu pula diakhiri dengan membaca doa penutup majelis. Sering pula dikenal sebagai doa kaffaratul majelis. Sama sebetulnya. Mengenai lafadz doanya ialah:
Latinnya :SUBHAANAKALLAAHUMMA WA BIHAMDIKA, ASYHADU AL LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIIK.yang artinya :" Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu."
Tidaklah panjang doanya. Kita tidak akan merasa begitu sulit ketika ingin menghafalkanya. Namun, bila setiap kita datang ke pengajian dan diakhiri selalu dengan membaca doa penutup majelis tersebut maka akan hafal dengan sendirinya. Jadi, mengenai bagaimana bisa menghafalnya tidaklah menjadi sebuah masalah tersendiri.
Pada doa tersebut kita mengucapkan tasbih kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kita mensucikan Allah yang Maha Besar. Kita pun juga memuji atas keagungan Allah. Memang hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala yang pantas untuk mendapatkan pujian seperti itu. Kita pun bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah atau diibadahi melainkan Allah subhanahu wa ta'ala. Kalimat ini termasuk kesaksian yang amat tinggi.
Selain itu, di dalam lafadz doa kaffaratul majelis tersebut kita memohon ampunan atas segala dosa. Manusia memang tidak pernah lepas dari dosa. Hari-harinya pun juga sering berbuat salah dan dosa. Sudah sewajarnya sebagai seorang yang punya dosa itu agar memohon ampunan kepada Allah. Tidak hanya cukup memohon ampunan saja, untuk dosa yang besar maka mesti harus dilakukan tobat dengan sebenar-benarnya.
Ada yang bertanya, mengapa doa penutup majelis ini disebut doa kafaratul majelis? Tentu saja pertanyaan seperti ini mesti mendapatkan jawabannya. Perlu kami tambahkan, bahwa doa ini tidak hanya dibaca hanya saat menutup kegiatan pengajian saja. Akan tetapi lebih dari itu. Kala kita melakukan pertemuan lainnya maka membaca doa di atas sangatlah ditekankan juga.
Disebut sebagai doa kaffaratul majelis karena doa ini bermanfaat untuk menebus dosa yang diperbuat. Khususnya dosa yang ada atau muncul saat kita berada di dalam majelis atau pertemuan yang diikuti itu. Bila mana di majelis atau pertemuan itu hanya kebaikan saja maka akan semakin sempurna kebaikan. Dan di saat ada kesalahan maka akan dimintakan ampun dengan membaca doa tersebut. Inilah pentingnya kita membaca doa doa kafaratul majelis.