Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Setiap orang tentu akan bersedih bila ada keluarga, saudara , atau temannya yang meninggal dunia. Suasana seperti mendung yang hitam pekat. Bernapas pun serasa sesak. Seperti di dalam ruangan sempit yang dijejali dengan banyak orang. Cahaya yang terang seperti gelap gulita dilihatnya. Inilah bila suasana hati sedang berduka adanya kematian seseorang. Semuanya memang sudah ditakdirkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Tetapi sebagai manusia yang normal tidaklah salah bila dia bersedih hati dan meneteskan air mata. Tidaklah terlarang sekedar itu.
Kita sebagai manusia memang merupakan makhluk yang lemah. Di suatu saat nanti kita akan mengalami yang namanya sebuah kepastian. Satu yang pasti itulah tidak lain dan tidak bukan yakni kematian. Mati sering disebut juga wafat, mangkat, dan meninggal dunia. Semua memiliki pengertian yang sama yakni kematian atau menjemput ajal. Satu peristiwa dimana seseorang akan mengakhiri seluruh episodenya di dunia ini. Memang dunia ini sifatnya fana. Demikian pula manusia yang tinggal di atas bumi ini pun juga tidak akan kekal selama-lamanya. Suatu waktu pasti akan meninggalkan dunia. Entah bagaimana pun keasaan manusia itu saat ini. Ia mungkin menjadi seorang pengusaha yang sukses dengan ribuan karyawannya. Jumlah asetnya mungkin sudah sangat besar. Boleh jadi orang itu menjadi seorang yang amat terkenal di dunia. Seorang public figur. Atau ia menjadi seorang yang memiliki jabatan yang tinggi.
Masalah mati ini memang bukan hal yang sepele. Tetapi merupakan masalah yang amat penting. Sampai di dalam Al-Quran banyak dibahas. Diantaranya pada Al-Quran Surat An-Nisa ayat 78 yang artinya : Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah," dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muham-mad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?"
Jadi sangatlah penting kita membahas tentang kematian itu. Kemudian bagaimana kita yang masih hidup ini agar bisa ingat akan mati? Terkadang karena begitu sibuknya dengan aneka urusan pekerjaan dan kemasyarakatan menjadikan orang itu lupa tentang kematian ini. Meskipun bila ada orang yang menanyakan apakah ia nantinya pasti mati maka ia pun pasti menjawab dengan kata "iya". Inilah yang menjadi perhatian kita semua orang yang beriman. Mengenai bagaimana caranya, diantaranya yang pertama dengan kita melakukan takziah bila ada orang yang meninggal dunia. Di kala takziah itu kita akan melihat dan mendengar dengan kepala sendiri. Ternyata manusia itu akhirnya menjadi jenazah. Persis sebagaimana jenazah yang dia bertakziah ke rumahnya. Di dalam bertakziah itu, kita pun diwajibkan untuk melakukan sholat jenazah. Meski pun hukumnya bukan wajib 'ain tetapi wajib kifayah. Akan tetapi itulah hadiah terbesar kita kepada si mayit sebelum dikuburkan. Kita mendoakan mayit atau jenazah tersebut saat kita menshalatkannya.
Cara yang kedua ialah dengan melakukan ziarah ke kuburan atau makam. Masyarakat memang sudah lazim melakukan hal ini. Misalnya di saat sebelum masuk bulan ramadhan tepatnya di akhir bulan syaban. Banyak orang yang berkunjung ke pekuburan atau makam. Atau pun juga di akhir bulan ramadhan. Tepatnya menjelang masuknya bulan syawal. Berdekatan dengan hari raya idul fitri atau lebaran. Pada momen itu banyak masyarakat yang berziarah ke kuburan keluarganya yang telah meninggal dunia. Sebetulnya, melakukan ziarah kubur itu tidaklah hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Boleh sekali bila dikerjakan di waktu-waktu yang lainnya. Berkali kali dilakukan juga tidaklah mengapa. Seorang akan menjadi semakin ingat akan peristiwa kematian dengan mengerjakan amalan itu. Hanya saja, kita perlu memperhatikan adab-adabnya. Misalnya saja tidak diperkenankan memakai alas kaki bila masuk ke pekuburan. Kita pun tidak dibolehkan untuk duduk di atas kuburan. Sangat dilarang tentang hal ini. Dianjurkan pula untuk membaca doa ziarah kubur sebagaimana di bawah ini. Ada beberapa macam doanya, diantaranya yaitu :
Yang pertama :
Latinnya :
ASSALAMU 'ALAIKUM AHLAD DIYAAR MINAL MU'MINIINA WAL MUSLIMIINA, WA INNAA INSYAA ALLAAHU BIKUM LA LAAHIQUUNA, AS ALULLAAHA LANAA WA LAKUMUL 'AAFIYAH.
Artinya :
"Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami insya Allah akan menyusul kalian, aku meminta keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian" .
Yang kedua :
Latinnya :
ASSALAAMU 'ALAIKUM DAARA QAUMIN MU’MINIINA, WA INNAA INSYAA ALLAAHU BIKUM LAA HIQUUN.
Artinya :
"Semoga keselamatan atas kamu sekalian wahai penghuni perkampungan orang-orang mukmin dan insya Allah kami pun akan menyusul kalian".
Yang ketiga :
Latinnya :
ASSALAMU 'ALAA AHLID DIYAAR MINAL MU'MINIINA WAL MUSLIMIINA, WA INNAA INSYAA ALLAAHU LA LAAHIQUUNA, AS ALULLAAHA LANAA WA LAKUMUL 'AAFIYAH.
Artinya :
"Semoga keselamatan atas penghuni kubur ini dari orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami insya Allah akan menyusul, aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan untuk kalian".
Kita bisa membaca salah satu dari doa-doa tersebut. Yang paling penting adalah dengan membacanya tatkala berziarah kubur. Dengan membaca doa ini maka semakin sempurnalah ziarah kita. Sampai di sini dahulu semoga memberi manfaat untuk para pembaca semua. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.